Senin, 12 November 2012

Tunarungu (Hearing impairment)

                Tunarungu adalah berkurang atau hilangnya fungsi dari pendengaran. Kelainan ini bisa diderita karena gangguan, kerusakan atau tidak berfungsi organ-organ utama pendengaran.
                Seseorang yang tidak atau kurang mampu dalam mendengar suara dikatakan tunarungu. Ketunarunguan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). Tuli adalah mereka yang indra pendengaranya tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar adalah mereka yang indra pendegaranya mengalami kerusakan , tetapi masih mampu  berfungsi untuk mendengar, baik
dengan ataupun tanpa alat bantu dengar / hearing aids (Andreas Dwidjosumarto, 1990).
 
               Anak tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemamapuan dalam mendengar, yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya alat pendengaran sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya. Ia memerlukan pendidikan dan bimbingan khusus untuk mencapai kehidupan  lahir batin yang layak (Mufti Salim, 1984).
 
                Tunarungu disebabkan oleh beberapa hal, yang bisa diklasifikasikan sebagai berikut:
 
 Sebelum kelahiran (prenatal). Sejak dalam kandungan janin sudah mengalami kelainan bawaan dari bapak atau ibunya, kecelakaan atau benturan pada perut ibu saat hamil, penyakit yang di derita ibu, dan bisa juga karena pengaruh obat-obatan yang di konsumsi ibu saat hamil.

   Gb.  Ibu hamil yang menderita penyakit


Saat kelahiran (natal). Saat proses kelahiran adalah proses yang rawan. Karena kesalahan dalam proses persalinan dapat menyebabkan hal buruk  yang berdampak bagi perkembangan bayi kedepanya. Seperti ibu mengalami kesulitan dalam melahirkan  bayinya sehingga proses persalinan dilakukan tidak sewajarnya (kelahiran Caesar, persalinan dengan menggunakn alat bantu penyedot ataupun alat lain) dan prematuritas ( kelahiran yang kurang dari waktunya).

   Gb. Kelahiran bayi prematur



Setelah kelahiran (postnatal). Faktor Setelah kelahiran umumnya terjadi gangguan, kecelakaan yang menyebabakan  kerusakan alat dengar bagian dalam, pemakaian obat-obat otoksi pada saat bayi atau anak-anak . 

 
Penderita tunarungu sulit dibedakan dengan orang noramal secara fisik. Karena dia mengalami gangguan organ dalam telinga. Kita dapat mengetahui ketunarunguan seseorang saat kita mengajaknya berkomunikasi, dia akan tampak sedikit membungkuk, mendekatkan telinganya ke sumber suara atau bahkan tidak merespon perkataan sama sekali.

Sumber: Soemantri, Sutjihati.1996. Psikologi anak luar biasa .Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar